SKRIP MENGAJAR SENI BUDAYA
Nama Guru :
Kelas : XI (IPS/Bahasa)
Keterampilan : Membuka pelajaran, menutup pelajaran, dan bertanya dasar.
Komponen : Membuat kaitan, structuring, pertanyaan jelas dan singkat, memberi acuan, pemusatan, pindah gilir, penyebaran, pemberian waktu berfikir, pemberian tuntunan, meninjau kembali dan mengevaluasi.
Waktu : 2 x 50 menit
Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni kriya di wilayah nusantara
Indikator :
- Menjelaskan pengertian seni kriya
- Menunjukkan contoh seni kriya
- Mengklasifikasikan seni kriya
Skrip Pembelajaran:
No | Tahapan | Perbuatan Guru dan Siswa | Komponen |
1. | Kegiatan awal/ pra-instruksional/ apersepsi | Guru seni budaya memasuki kelas, meletakkan buku dan peralatan di atas meja, penyiapan fisik kelas, kemudian berinteraksi sesuai dengan skenario pembelajaran Guru: Assalamu’alaikum… Siswa: Wa’alaikum salam… Guru: Selamat pagi anak-anak! Siswa: Selamat pagi Pak! Guru: Sudah siap menerima pelajaran seni untuk hari ini? Siswa: Siap Pak! Guru: Baiklah anak-anak, langsung saja, kali ini kita akan mempelajari tentang seni kriya di wilayah Nusantara (Menuliskan materi seni kriya di papan tulis). Sebelumnya Ibu ingin bertanya pada kalian, pernahkah kalian membeli benda-benda seni kriya? | Menarik perhatian, Pemberian acuan, membuat kaitan |
Siswa menjawab pertanyaan guru secara bervariasi Siswa: Pernah Pak…!! Belum Pak…!! |
| ||
Guru: Yang sudah pernah, coba kalian sebutkan benda kriya apa yang pernah kalian beli! Coba kamu Dani! | Pertanyaan jelas dan singkat | ||
Dani: saya pernah membeli rak buku yang terbuat dari kayu, Pak! |
| ||
Guru: Ya, benar! Rak buku kayu adalah salah satu contoh benda kriya. Ada yang bisa menyebutkan lagi? | Penguatan/ motivasi | ||
Beberapa siswa mengacungkan tangan Guru: Coba Ayu! Ayu: Saya pernah membeli gelang pernak-pernik dari Jogja Pak’.. | Penyebaran, pindah gilir | ||
Guru: Ya, bagus! Coba satu orang lagi.. Krisna! Krisna: Saya pernah membeli tas anyaman berbahan eceng gondok, Pak! | Penguatan/ motivasi, Penyebaran, pindah gilir | ||
Guru: Bagus, ada rak buku kayu, gelang pernak-pernik dan tas anyaman. Ketiganya adalah beberapa contoh benda seni kriya | Penguatan/ motivasi, pemusatan | ||
2. | Kegiatan inti/ Tahap Instruksional | Guru: Dari benda-benda yang disebutkan teman kalian tadi, bisakah kalian simpulkan apakah yang dimaksud dengan seni kriya? Yang berani menyampaikan pendapatnya, coba angkat tangan! | Pemusatan, pemberian waktu berfikir, pemberian tuntunan, motivasi, pertanyaan jelas dan singkat |
|
| Beberapa siswa mengacungkan tangan Guru: Ya, Yuli?! Yuli: Menurut saya seni kriya adalah kerajinan tangan. Guru: Pintar! Ada yang punya pendapat lain? Ayu?! Ayu: Seingat saya, seni kriya adalah seni yang lebih menekankan pada fungsi benda Pak’.. | Penyebaran, pindah gilir, Penuatan, Motivasi |
|
| Guru: Bagus sekali! Jadi, seni kriya adalah seni yang lebih menekankan pada fungsi dan penciptannya adalah dengan tangan, bukan dengan mesin atau teknologi apapun. (menuliskan pengertian seni kriya di papan tulis). Beberapa contoh benda kriya telah disebutkan oleh teman kalian, ada gelang pernak-pernik, rak kayu, tas anyaman. Selain itu ada juga batik, tikar, figura, tempat pensil, furniture, keramik dan lain sebagainya. Selain fungsinya yang berbeda, bisakah kalian melihat perbedaan diantara benda-benda kriya itu? Siapa mau berpendapat? | Penuatan dan motivasi, pemusatan, pemberian acuan dan tuntunan, pemberian waktu berfikir, pertanyaan jelas dan singkat |
|
| Beberapa siswa mengacungkan tangan Guru: Coba Denis! Denis: Saya melihat perbedaan dari benda-benda tersebut ada pada bahan, Pak’.. Ada yang dari kayu, ada dari manik-manik, eceng gondok, dan kain pada batik. | Penyebaran, pindah gilir |
|
| Guru: Benar, ada yang bisa menyebutkan perbedaan lainnya? Ya, Rendy? Rendy: Menurut saya perbedaannya juga pada cara membuatnya, ukir pada rak, dan ronce pada gelang, dan anyam pada tas anyaman. | Penguatan dan motivasi, Penyebaran, pindah gilir |
|
| Guru: Ya, tepat sekali! Teknik atau cara pembuatan pada setiap benda kriya tadi tidaklah sama, begitu juga dengan bahan baku yang dibutuhkan. Oleh sebab itulah, seni kriya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan teknik dan bahannya, sehingga ada banyak sekali jenis-jenis seni kriya, ada kriya ukir, kriya batik, kriya anyam, kriya kayu, kriya logam, kriya keramik, dan lain sebagainya. Selain itu juga berdasarkan bentuknya, yaitu dua dimensi dan tiga dimensi. Siapa yang tahu apa yang dimaksud dengan dua dimensi dan tiga dimensi? | Penyebaran, pindah gilir, pemberian tuntunan dan acuan, pemberian waktu berfikir, pertanyaan jelas dan singkat |
|
| Beberapa siswa mengacungkan tangan Guru: Iya, Dina?! Dina: kalau dua dimensi bisa dilihat hanya dari satu sisi saja Pak’, yaitu dari depan. Kalau tiga dimensi, memiliki ruang, jadi bisa dilihat dari arah manapun. | Penyebaran, pindah gilir |
|
| Guru: Nah, itu jawaban yang Bapak harapkan. Jadi dua dimensi adalah area benda yang hanya dibatasi oleh panjang dan lebar, sehingga hanya dapat dilihat dari depan atau belakang saja. Sedangkan tiga dimensi selain dibatasi oleh panjang dan lebar juga tinggi, sehingga memiliki ruang atau volume dan dapat dilihat lebih dari satu arah. Coba siapa yang bisa menyebutkan karya seni kriya yang berbentuk dua dimensi? Beberapa siswa mengacungkan tangan Guru: Iya, Dani? Dani: Batik dan figura Pak! | Penguatan dan motivasi, pemberian tuntunan, pertanyaan singkat dan jelas, penyebaran, pindah gilir |
|
| Guru: Benar sekali. Kalau yang berbentuk tiga dimensi siapa yang bisa menyebutkan? Beberapa siswa mengacungkan tangan Guru: Luqman? Luqman: Tas anyaman, vas bunga, furniture. Guru: Kalian ini memang benar-benar murid yang pintar-pintar. Sampai di sini, ada yang kurang jelas? Dian mengacungkan tangan Guru: Iya, Dian? Dian: Kalau hiasan dinding seperti ukiran atau rumah-rumahan tempat hiasan kan memiliki ketebalan ya Pak, tapi hanya dapat dilihat dari arah depan saja, itu ternasuk ke dalam dua dimensi atau tiga dimensi, Pak? Guru: Pertanyaan yang sangat bagus sekali. Hiasan ukiran atau rumah-rumahan yang disebutkan Dimas tadi tidak termasuk dalam dua dimensi, juga tidak termasuk ke tiga dimensi, tapi di tengah-tengah, yaitu dua setengah dimensi. Ada yang perlu dipertanyakan lagi? Siswa diam semua, Guru menganggap mereka sudah mengerti Guru: Sudah tidak ada pertanyaan lagi, Bapak anggap kalian sudah mengerti. Kalau begitu, Ibu akan menunjukkan beberapa contoh karya kriya pada kalian. | Penguatan, penyebaran, pemberian waktu berfikir |
|
| Guru menunjukkan 4 contoh benda kriya di depan kelas Guru: Bapak tidak akan bertanya benda-benda apakah ini, karena Bapak yakin kalian pasti tahu. Tapi tugas kalian adalah mengidentifikasi benda-benda ini dalam kelompok. Kemudian Guru membentuk siswa-siswa di kelas menjadi 8 kelompok, dan memberi tugas untuk mengidentifikasi benda seni kriya di depan berdasarkan fungsi, bentuk, bahan, dan teknik yang selanjutnya dipresentasikan dan ditanggapi antarsiswa. | Pemusatan, pemberian tuntunan dan acuan, |
|
| Guru mengevaluasi presentasi dan diskusi siswa | Evaluasi |
3. | Pasca Instruksional | Siswa mengumpulkan laporan hasil diskusi kelompok |
|
|
| Guru mengevaluasi secara keseluruhan kegiatan belajar pada hari ini dan mengingatkan materi untuk minggu depan yaitu mengapresiasi karya seni terapan secara individu. | Evaluasi |
No comments:
Post a Comment